Pages

28 Mei 2007

Ke Makam Bonda


Karya penuh nostalgik : Usman Awang

Kami mengunjungi pusara bonda,
Sunyi pagi disinari suria,
Wangi berseri puspa kemboja,
Menyambut kami mewakili bonda.

Tegak kami di makam sepi,
Lalang-lalang tinggi berdiri,
Dua nisan terkapar mati,
Hanya papan dimakan bumi.

Dalam kenangan kami melihat,
Mesra kasih bonda menatap,
Sedang lena dalam rahap,
Dua tangan kaku berdakap.

Bibir bonda bersih lesu,
Pernah dulu mengucupi dahiku,
Kini kurasakan kasihnya lagi,
Meski jauh dibatasi bumi.

Nisan batu kami tegakkan,
Tiada lagi lalang memanjang,
Ada doa kami pohonkan,
Air mawar kami siramkan.

Senyum kemboja menghantar kami,
Meninggalkan makam sepi sendiri,
Damailah bonda dalam pengabdian,
Insan kerdil mengadap Tuhan.

Begitulah bakti kami berikan,
Tiada sama bonda melahirkan,
Kasih bonda tiada sempadan,
Kemuncak murni kemuliaan insan.


Balik itu, saya melambai-lambai tangan ke arah mak....lambaian ini saya pohonkan bukanlah yang terakhir..dan apa yang saya pohonkan agar kesihatan kedua mak dan ayah saya ..mereka akan bahagia dan sentiasa dalam rahmat Ilahi...Itu permohonan saya akhir-akhir ini. Jiwa saya diralat sayu dan pilu. Kesunyian saya makin terbatas...kerinduan saya makin memuncak kepada mereka...Meski dalam lewat..meski saya cuba tersenyum dan bergelak bersama mereka..namun Allah sahaja yang tahu.....Semoga Makrifah terus kepada "ayah dan bonda" yang melahir dan membesarkan saya...

Masih terpandang-pandang saya wajah mak melambai-lambai mesra....Saya mengharapkan keampunan Ilahi...

2 ulasan:

  1. Salam,

    Ana suka sajak ini! =D

    Wallahu 'alam...

    BalasPadam
  2. Salam,

    Ana suka bila lantas dinyanyikan penuh syahdu oleh UNIC..hari-hari..menginsafkan ana..mengingatkan kepada kenangan lama..

    BalasPadam